Identifikasi dan Biosintesis Tanin

Cara – Cara Identifikasi
1 Kualitatif
a. Galotanin, Elagitanin + garam Feri menghasilkan warna kurang lebih hitam kebiruan.
b. Tanin terkondensasi + garam Feri mengahsilkan warna coklat kehijauan.
c. Galotanin + K-iodat menghasilkan warna rose.
d. Asam galat bebas + K-iodat menghasilkan warna jingga.
e. Elagitanin + asam nitrit menghasilkan mula-mula rose, kemudian ungu, lalu biru.
f. Tanin terkondensasi + vanilin + HCl menghasilkan warna merah.
2 Kuantitatif ( Pengujian Tannin Metode Volumetrik Pereaksi ) :
a. Kalium Permanganat 0,1 N
b. Larutan indigokarmin : Larutkan 0,375 g dalam 250 ml air yang mengandung 12,5 ml H2SO4 pekat.
c. Larutan gelatin : Larutkan 6,25 g dalam NaCl jenuh selama 1hari, panaskan sampai gelatin larut, dinginkan dan encerkan dengan NaCl jenuh sampai 250 ml.
d. Larutan natrium klorida : Pada 975 ml larutan NaCl jenuh campur dengan 25 ml H2SO4 pekat.

Biosentesis Tanin
Tannin-terkondensasi atau flavolan secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal (atau galotanin) yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Ikatan karbon-karbon menghubungkan satu satuan flavon dengan satuan berikutnya melalui ikatan 4-8 atau 6-8. Kebanyakan flavolan memiliki 2 sampai 20 satuan flavon. Nama lain untuktanin-terkondensasi adalah proantosianidin karena bila direaksikan dengan asam panas, beberapa ikatan karbon-karbon penghubung satuan terputus dan dibebaskanlah monomer antosianidin. Kebanyakan proantosianidin adalah prosianidin, ini berarti bila direaksikan dengan asam akan menghasilkan sianidin.
Tanin-terhidrolisiskan terutama terdiri atas dua kelas, yang paling sederhana adalah depsida galoilglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosa dikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau lebih. Pada jenis kedua, inti molekul berupa senyawa dimer asam galat, yaitu asam heksahidroksidifenat, di sini pun berikatan dengan glukosa. Bila dihidrolisis elagitanin ini menghasilkan asam elagat. Tanin terhidolisiskan ini pada pemanasan dengan asam klorida atau asam sulfat menghasilkan gallic atau ellagic. Hydrolyzable tanin yang terhidrolisis oleh asam lemah atau basa lemah untuk menghasilkan karbohidrat dan asam fenolat. Contoh gallotannins adalah ester asam gallic glukosa dalam asam tannic (C76H52O46), ditemukan dalam daun dan kulit berbagai jenis tumbuhan.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter