Perhitungan Dosis BAB 1-3


      I.            Tujuan
Memahami hubungan antara bobot badan, tinggi badan, umur serta luas permukaan tubuh terhadap perhitungan dosis.

  II.            Prinsip
1.      Berdasarkan usia dan berat badan
·         Rumus Young
·         Rumus Clark’s
·         Rumus Fried
2.      Berdasarkan luas permukaan badan
·         Persamaan Du Bois dan Du Bois
·         Berdasarkan luas permukaan badan untuk anak

III.            Teori
Dosis adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita atau pasien dalam satuan berat (g, mg) atau satuan isi (liter, ml, ui(unit internasional)). Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat antara lain sebagai berikut:
-          Umur
Dosis obat memiliki kekhususan dalam perawatan neonatal (kelahiran baru) pasien pedriatik dan geriatik.
-          Berat Badan
Dosis lazim dianggap cocok untuk orang dengan berat badan 70 kg (150 pon). Rasio anatar jumlah obat yang digunakan dan ukuran  tubuh mempengaruhi konsentrasi obat pada tempat kerjanya. Dosis obat memerlukan penyesuian dan dosis biasa untuk orang dewasa ke dosis yang tidak lazim, pasien kurus atau pasien gemuk. Penentuan dosis obat untuk pasien yang lebih muda, berdasarkan berat badan lebih kuat diandalkan dari pada yang mendasarkan kepada umur sepenuhnya.
-          Luas permukaan
Adanya hubungan antara permukaan badan dengan kecepatan metabolism obat sangat memungkinkan untuk menghitung dosis secara lebih tepat. Semakin bertambahnya usia maka perbandingan antara permukaan badan dan bobotnya akan menurun.
Ketentuan umum F.I. ed. III tentang dosis
1.      Dosis Maksimum
Berlaku untuk pemakaian sekali dan sehari. Penyerahan obat dengan dosis melebihi dosis maksimum dapat dilakukan dengan:
·         Membubuhkan tanda seru dan paraf dokter penulis resep
·         Diberi garis bawah nama obat tersebut
·         Banyak obat hendaknya ditulis dengan huruf lengkap
2.      Dosis Lazim
Dosis lazim merupakan petunjuk yang tidak mengikat, tetapi digunakan sebagai pedoman umum.
Macam – macam dosis
1.      Dosis terapi adalah takaran obat yang diberikan dalam  keadaan biasa dan dapat menyembuhkan penderita. Untuk mendapatkan ukuran dosis terapi yang dapat memberikan efek terapi yang efektif, perlu dilakukan pengukuran persentase efek terapi yang diharapkan pada penderita atau pada hewan percobaan.
2.      Dosis minimum adalah takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan pada penderita. Untuk mendapatkan ukuran dosis minimum yang masih dapat memberi efek terapi, perlu dilakukan pengukuran persentase efek terapi seperti untuk mendapatkan ukuran dosis terapi tersebut diatas. Selanjutnya dicatat ukuran dosis yang terkecil yang masih dapat memberikan efek terapi yang diharapkan, namun tidak menimbulkan resistensi pada penderita.
3.      Dosis Maksimum adalah takaran obat tebesar yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan pada penderita.
Daftar dosis maksimum menurut F.I. ed. III digunakan untuk orang dewasa yang berumur 20-60 tahun dengan bobot badan 58-60 kg. ada beberapa ketentuan untuk dosis maksimum yaitu:
-          Untuk orang lanjut usia yang keadaan fisiknya sudah mulai menurun, dosis yang diberikan harus lebih kecil dari dosis maksimum seperti aturan dibawah ini:
ü  60-70 tahun = 4/5 dosis dewasa
ü  70-80 tahun = 3/4 dosis dewasa
ü  80-90 tahun = 2/3 dosis dewasa
ü   > 90 tahun  = 1/2 dosis dewasa
-          Untukk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan, sebaiknya obat diberikan dalam jumlah yang lebih kecil. Wanita menyusui juga tidak boleh menggunakan obat-obatan yang mengakibatkan abortus karena obat tidak dapat diserap oleh bayi melalui ASI.
-          Pemberian obat untuk 20 tahun kebawah membutuhkan perhitungan khusus karena respon tubuh anak-anak tidak dapat disamakan dengan orang dewasa.
-          Ada 3 macam obat luar yang memiliki dosis maksimum yaitu naftol, guaiakol, dan kreosot untuk kulit, sublimat untuk mata, serta iodoform untuk obat kompres.
4.      Dosis toksik adalah takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan keracunan pada penderita.
5.      Dosis letalis adalah takran obat dalam keadaan biasa yang dapat mengakibatkan kematian pada penderita. Dosis letalis terdiri dari:
-          L.D 50   = takaran yang mengakibatkan kematian pada 50% hewan percobaan
-          L.D 100 = takaran yang mengakibatkan kematian pada 100% hewan percobaan


Berikut beberapa rumus perhitungan dosis
1.      Perhitungan dosis berdasarkan umur
a.       Rumus Young (untuk anak dibawah 8 tahun)
Dosis = n/(n+12) x dosis dewasa
b.      Rumus Fried
Dosis = n/150 x dosis dewasa
c.      Rumus Dilling (untuk anak diatas 8 tahun)
Dosis = n/20 x dosis dewasa
d.      Rumus Cowling
Dosis = n/24 x dosis dewasa
n adalah umur dalam 1 tahun yang digenapkan ke atas
e.       Rumus Gaubius = berupa pecahan yang dikalikan dengan dosis dewasa. Aturannya sebagai berikut
-          0-1 tahun = 1/12 dosis dewasa
-          1-2 tahun = 1/8 dosis dewasa
-          2-3 tahun = 1/6 dosis dewasa
-          3-4 tahun = 1/4 dosis dewasa
-          4-7 tahun = 1/ 3 dosis dewasa
-          7-14 tahun = 1/2 dosis dewasa
-          14-20 tahun = 2/3 dosis dewasa
-          21-60 tahun = dosis dewasa
f.        Rumus Basteda
Dosis = n/30 x dosis dewasa  (n adalah usia anak dalam tahun)
2.      Perhitungan dosis berdasarkan bobot badan
a.       Rumus Clark (Amerika)
Dosis = bobot badan anak/150 x dosis dewasa (dalam pon)

b.      Rumus Thermich-Fier (Jerman)
Dosis = bobot badan anak/70 x dosis dewasa (dalam kg)

c.       Rumus Black (Belanda)
Dosis = bobot badan anak/62 x dosis dewasa (dalam kg)

d.      Rumus Juncker dan Glaubius (paduan umur dan bobot badan)
Dosis = % x dosis dewasa

3.      Perhitungan dosis berdasarkan luas permukaan tubuh
a.       Dari kumpulan kuliah farmakologi UI tahun 1968
Dosis = luas permukaan tubuh anak/1.73 x dosis dewasa

b.      Rumus Catzel
Dosis = LP anak/LP tubuh dewasa x dosis dewasa
Perhitungan dosis berdasarkan luas permukaan tubuh disebut juga dengan metode BSA (body surface area). Paling akurat karena mempertimbangkan tinggi dan bobot pasien dengan menggunakan rumus Du Bois dan Du Bois.
Rumus:
BSA (cm2) = 0.425W x 0.725H x 71.84
BSA dewasa rata-rata = 1,73 m2. Beberapa literature lain menyebutkan sekitar 1,75m2.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter